Selasa, 30 Oktober 2012

Seribu Kisah Lawang Sewu


Yuhuuu ,... 
Hari yang di tunggu-tunggu datang juga, tepatnya liburan kemarin saya bersama sepupu dan tante liburan ke Semarang, tepatnya ke lawang sewu. Ibukota Jawa Tengah ini ternyata panas banget loh ngelebihin Jakarta *ini serius lohh hhe, makanya kalo kesini jangan lupa bawa handbody sama switer deh kalo yang takut panas .
Kebetulan saya berangkat dari rumah sepupu saya di Salatiga dengan menggunakan motor *touring gitu ceritanya,hho. Perjalanan ke Semarang memakan waktu +/- 2jam. Selama di perjalanan pemandangannya indah banget , gunung-gunung menjulang tinggi, perkebunan kopi, pokoknya bersyukur deh bisa tinggal di Indonesia *karna emang belum pernah ke luar negri juga, hhe ^.^v. Sesampainya di Semarang kami ngisi perut dulu yang dari tadi dah keroncongan.Terus melanjutkan perjalanan menuju lawang sewu.
Ternyata lawang sewu dulunya merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Letaknya di sekitar  bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak.
Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).

Tiket masuk lawang sewu lumayan menguras kantong sihh buat mahasiswa seperti saya, untuk 1 orang dikenakan biaya  Rp 10.000 ribu , belum lagi kita harus menggunakan tour guide untuk 1 rombongan dikenakan biaya Rp 35.000 ribu.
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil)Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

Lantai dasar lawang sewu seperti  kebanyakan museum, terdapat foto-foto kereta api dan miniature bangunannya , memasuki lantai 2 kita dihadapkan dengan ruangan-ruangan kosong yang ada hanya jendela-jendela yang tinggi dan lebar.Lalu kita diajak untuk menaiki atap bangunan yang gelap dan sumpek *rada horror sih disini , hmm sebetulnya lawang sewu memang tidak jauh dari cerita mistis , konon katanya banyak mahluk asral menghuni tempat ini.


Setelah muter-muter kami ditawari untuk masuk ruang bawah tanah, tapi diharuskan untuk menyewa sepatu bots karna dibawah terdapat genangan air dan senter tarifnya Rp 10.000 ribu/orang dan lagi-lagi harus menyewa tour guide dengan tarif Rp 20.000 ribu/rombongan , saya bertanya-tanya kenapa bukan tour guide yang tadi saja, hmm sepertinya memang sudah dibisniskan --“.
Setelah berunding akhirnya kami sepakat untuk memasuki ruang bawah tanah, karna jarang-jarang kami bisa kesini jadi mahal sedikit gak masalah lah *asal jangan sering-sering ajj, hhe dan memang puncak mistis bangunan ini ada di ruang bawah tanahnya, jadi nyesel banget kalo gak masuk ruang bawah tanahnya.

Kami dibimbing tour guide untuk turun ke ruang bawah tanah , disini tempatnya gelap dan lembab karna tidak ada cahaya yang masuk dan memang terdapat genangan airnya .Jadi dulu pada waktu penjajahan Jepang ruangan ini di gunakan untuk penjara bawah tanah. Disini terdapat penjara berdiri yang sangat sempit yang di gunakan untuk 3/4orang didalamnya,setelah lemas para tawanan perang di masukkan ke penjara jongkok dan tidak diberi makan, setelah mereka mati lalu kepala mereka di penggal dan dibuang ke sungai disebelah bangunan ini *hii tentara jepang sadis banget yaaa >,<”, ckck.Oia , beberapa acara stasiun tv juga pernah mengadakan uji nyali ditempat ini loh !.

Nah bagi kalian yang mau mengunjungi tempat ini siapin ajj kocek  yang cukup  dan jangan lupa siapin nyali juga yaa buat masuk ke ruang bawah tanah, karna sayang banget kalo gg masuk, dan satu lagi jangan lupa bawa kamera buat narsis-narsis, karna bangunannya emang bagus dan kuno banget, hhe.

Di halaman lawang  sewu juga terdapat miniatur lokomotif zaman dulu, kita juga bisa naik dan foto-foto disana.Setelah muter-muter seharian dilawang sewu jangan lupa juga kongkow sebentar di tugu muda yang terdapat didepan bangunan lawang sewu yaa.
Jadi tunggu apalagi, selamat liburannn :)) .