Rabu, 20 Februari 2013

Jenis dan Pembagian Pajak


  • Menurut Golongan
a) Pajak langsung yaitu pajak yang tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain
misalnya : PPh
b) Pajak tak langsung yaitu pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain
misalnya : PPn

  • Menurut Sifatnya
a) Pajak subjektif yaitu memperhatikan keadaan diri wajib pajak
misalnya : PPh
b) Pajak objektif yaitu berdasarkan objek dan tidak memperhatikan keadaan diri WP
misalnya : PPn dan PPnBM

  • Menurut Pemungutnya
a) Pajak pusat yaitu :
-PPn
-PPnBM
-PBB
-BPHTB
-Bea Materai

b) Pajak daerah

@provinsi :
-Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan
-Pajak Bahan Bakar kendaraan bermoto
-Pajak kendaraan bermotor
-Bea balik nama kendaraan

@Kabupaten/Kota
-Pajak Hiburan
-Pajak Restoran
-Pajak Hotel
-Pajak Parkir
-Pajak Reklame
-Pajak Penerangan jalan



Pengertian Pajak menurut Ahli


Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipumut berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.
Jadi pajak merupakan hah prerogatif pemerintah,iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung berdasarkan undang-undang.

Ada bermacam-macam definisi pajak menurut para ahli diantaranya adalah :
  •  Mr. Dr. N.J Fieldmann dalam bukunya yang berjudul De overheidsmiddelen van Indonesia, Leiden ( 1949 ) memberikan batasan bahwa pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak dan terutang kepada penguasa ( menurut norma – norma yang ditetapkannya secara umum ), tanpa adanya kontra – prestasi, dan semata – mata digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluaran umum.
  • Dr. Soeparman Soemahamidjaja  dalam disertasinya yang berjudul “ Pajak Berdasarkan Asas Gotong – Royong “, Universitas Padjajaran, Bandung, 1964, menyatakan bahwa pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma – norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
  • Prof. Dr. P.J.A Adriani beliau pernah menjabat guru besar hukum pajak pada Universitas Amsterdam dan pemimpin International Bureau of Fiscal Documentation di Amsterdam mengatakan bahwa pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh mereka yang wajib membayarnya menurut peraturan, tanpa mendapat prestasi kembaliyang langsung dapat ditunjuk dan yang kegunaanya untuk membayai pengeluaran umum terkait dengan tugas negara dalam menyelenggaraan pemerintahan.
  • Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H dalam bukunya Dasar – Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan, mendefinisikan pajak sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang dengan tidak mendapat jasa – jasa timbal yang langsung dapat dirasakan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
  • Prof. Dr. M.J.H Smeets dalam bukunya de Economische Betekenis der Belastingen, 1951 adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma – norma umum dan yang dapat dipaksakan tanpa adanya kontra – prestasi yang dapat ditunjukkan dalam kasus yang bersifat individual yang maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
  • Leroy Beaulieu, seorang sarjana dari Perancis, dalam bukunya yang berjudul Traite de la Science des Finances, 1906 mengemukakan “Pajak adalah bantuan, baik secara langsung maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah.”
referensi :