Minggu, 17 April 2011

Realisasi Impor Beras Bulog Capai 92%

Jakarta - Perum Bulog telah melakukan pengadaan beras melalui impor sebesar 1,848 juta ton hingga 5 April 2011. Angka tersebut sama dengan 92,51 persen dari ijin impor pemerintah yang dijatahkan hingga 2 juta ton.

"Dari ijin impor sebesar 2 juta ton, Bulog telah mengadakan kontrak sebesar 1,998 juta ton. Per 5 April 2011 telah direalisasikan sebesar 1.848.426 ton atau 92,51%," ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Eddy Putra Irawadi, dalam diskusi dengan wartawan di Hotel Jayakarta Bandung, Minggu (17/4/2011).

Menurut Eddy, impor beras yang dilakukan Bulog adalah salah kebijakan stabilisasi harga pangan dalam mengendalikan inflasi di tengah naiknya harga pangan dunia. "Ini untuk implementasi kebijakan stabilisasi harga pangan," tuturnya.

Selain melalui impor, lanjut Eddy, Bulog juga tetap diharapkan bisa menyerap beras lokal dengan memanfaatkan musim panen yang sudah dimulai sejak Februari 2011 lalu. Dia menyebutkan pengadaan beras dalam negeri Bulog sampai dengan 5 April 2011 sebesar 410.828 ton atau 44,82 persen dari rencana tahun 2011. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang hanya sebesar 365.885 ton, menunjukkan terdapat kenaikan pengadaan beras dalam negeri.

"Optimalisasi peran Bulog dalam pengadaan dan penyaluran beras terutama dalam memanfaatkan momentum panen yang telah dimulai pada Februari lalu," ujarya.

Eddy menyatakan dalam menjaga stabilisasi harga pangan dibutuhkan juga operasi pasar dan penyaluran beras miskin (raskin). Untuk Operasi Pasar (OP), Eddy menyebutkan realisasi dari Januari sampai dengan Maret 2011 sebesar 135.600 ton, sedangkan penyaluran Raskin untuk Januari-April 2011 terealisasi 817.844 ton per 5 April atau sebesar 77,79% dari rencana penyaluran raskin hingga April sebesar 1.051.300 ton.

"Kita perlu mengoptimalkan operasi pasar di daerah yang masih mengalami kenaikan harga beras cukup tinggi, mempercepat penyaluran Raskin, dan menyelenggarakan Pasar Murah," kata Eddy.
sumber : www.detik.com

Pasar Teh Indonesia

Teh merupakan bahan minuman penyegar yang sudah lama dikenal. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya. Jadilah teh minuman penyegar yang nikmat.

Berbekal kenyataan lama bahwa teh dipakai sebagai obat dan sarana meditasi dalam upacara ritual keagamaan, penelitian dalam dasawarsa terakhir abad 20 ini menunjukkan bukti bahwa teh dapat menjaga kesehatan tubuh manusia. Sebagai sarana kesehatan kebiasaan minum teh sehari-hari akan lebih bermanfaat daripada dikonsumsi secara insidentil sebagai sarana pengobatan, oleh karena itu, teh lebih cocok diarahkan sebagai minuman fungsional daripada sebagai obat.


Karena kondisi tanah dan iklim lingkungannya, hampir 100% tanaman teh di Indonesia adalah C. sinensis varietas assamica . Pucuk teh yang dihasilkan tanaman tersebut 80% diolah menjadi teh hitam, sedangkan sisanya diolah menjadi teh hijau. Teh hitam terutama diproduksi oleh perkebunan besar negara dan sebagian perkebunan besar swasta, sedangkan teh hijau terutama diproduksi oleh pabrik teh swasta yang menerima pasokan bahan baku dari perkebunan teh rakyat. Sebagian perkebunan besar swasta juga memproduksi teh hijau. Hampir seluruh produksi teh hitam Indonesia diekspor dan sebaliknya hampir seluruh teh hijau dikonsumsi di dalam negeri setelah diolah lanjut menjadi teh wangi. Beberapa tahun terakhir teh hijau pun sudah memasuki pasar ekspor.
Data statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekspor teh Indonesia jauh di bawah pertumbuhan ekspor teh dunia. Masalah tersebut disebabkan karena komposisi produk teh yang diekspor Indonesia kurang mengikuti kebutuhan pasar, negara-negara tujuan ekspor teh Indonesia kurang ditujukan ke negara-negara pengimpor teh yang memiliki pertumbuhan impor teh tinggi, dan daya saing teh Indonesia di pasar teh dunia yang masih lemah. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekspor teh Indonesia, diperlukan upaya untuk meningkatkan komposisi produk teh melalui peningkatan ekspor teh Indonesia dalam bentuk produk-produk hilir dan teh hijau curah. Selain itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pengaruh distribusi pasar. Pada aspek daya saing, posisi daya saing teh Indonesia lebih lemah dibandingkan negara-negara produsen teh lainnya, kecuali Bangladesh.

Di zaman yang teknologi makin canggih ini sangat mempengaruhi perubahan pada setiap aspek. Terutama aspek perindustrian, baik dalam produksi ataupun pemasarannya. Hal inilah yang memicu semua pasar bersaing dengan keteknologian yang ada agar pasar mampu memperluas daya jualnya, menambah laba pada perusahaan, serta lebih pada efektif dan efisien pada sistem pasar tersebut.

Perusahaan perkebunan, pertanian, dan perikanan pun sudah mulai memasuki persaingan pasar yang lebih canggih dan efektif. Dalam hal ini perkebunan teh di Indonesia mulai mengikutinya. Akhir Bulan Juli 2008, Ketua I Dewan Teh Indonesia, Rahmat Badrudin, mengatakan bahwa sistem pemasaran teh melalui jaringan internet (internet trading) kini mulai dirancang dan diujicoba. Diharapkan dengan sistem yang lebih efektif ini mampu memperluas daya jual hingga internasional. Selain itu, sejumlah perusahaan perkebunan teh dengan lelang teh Jakarta yang diselenggarakan Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara (KPB PTPN) diharapkan dapat saling melengkapi sehingga dapat memenuhi permintaan dari munculnya pembeli baru.
Hal inilah yang mampu mengubah harga harga teh produksi Indonesia menyamakan di pasaran internasional yang kini masih jauh dari harga produk India yang mencapai 3 dolar AS/kg.

Dengan cara itulah Indonesia menunjukkan mampu mengikuti perkembangan zaman dan siap bersaing dengan internasional. Meski jauh dari harapan namun hasil perkebunan dan SDA lainnya yang ada di Indonesia ini patut dibanggakan. Pada dasarnya iklim yang mempengaruhi sangat menunjang SDA di Indonesia sehingga hasilnya lebih unggul daripada produk luar negeri.

Penulis: Finda Fathiana, Judul Asli Artikel: Pasar Teh Masuki “Internet Trading”, Sumber Kliping : Pikiran Rakyat, Edisi 1 Agustus 2008 , http://onlinebuku.com/2009/03/07/pasar-teh-indonesia/

Kamis, 14 April 2011

Tugas 3

1) Jelaskan dengan singkat mengenai :

a.Pertumbuhan kesenjangan adalah terjadinya pertumbuhan ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

b.kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

2) Sebut dan jelaskan faktor-faktor penyebab kemiskinan (min 5)!

faktor-faktor penyebeb kemiskinan yaitu diantaranya:
a. Tingkat pendidikan yang rendah
b. Produktivitas tenaga kerja rendah
c. tingkat upah yang rencah
d. distribusi pendapatan yang timpang
e. kesempatan kerja yang kurang
f. kualitas sumberdaya alam masih rendah
g. penggunaan teknologi masih kurang
h. etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
i. kultur/budaya (tradisi)
j. politik yang belum stabil
kesemua faktor tersebut di atas saling mempengaruhi, dan sulit memasrikan penyebab kemiskinan yang paling utama atau faktor mana yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung. Kesemua faktor tersebut merupakan VICIOIS CIRCLE (Lingkaran setan) dalam masalah timbulnya kemiskinan

3) Sebut dan jelaskan program pemerintah saat ini untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia !
pertama menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok; kedua mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin; ketiga menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat; keempat meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar; dan kelima membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Dari 5 fokus program pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin yang ada dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa langkah teknis yang digalakkan pemerintah terkait 5 program tersebut antara lain:

a. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
• Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
• Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer

b. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus ini antara lain:
• Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.
• Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
• Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
• Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
• Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
• Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
• Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
• Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga
• Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
• Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.

c. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
• Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.

d. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
• Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
• Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit;

e. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah seperti :
• Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
• Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
• Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
• Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).
• Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).

sumber :
.http://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/
.http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2132986-pengertian kesenjangan-ekonomi/#ixzz1JZG8iJFt
.www.google.com