Rabu, 30 November 2011

Sarjana plus plus

Kuliah, lulus, langsung bekerja, nih....

Seperti kebanyakan orang, target kita setelah lulus kuliah pasti pengen langsung diterima bekerja di perusahaan ternama—tentunya dengan penghasilan menjanjikan! Makanya, sejak dini kita wajib 'nabung' hal-hal plus yang bisa bikin status kita jadi sarjana plus. Walau angka pengangguran makin tinggi (baca: pesaing), nyali nggak boleh ciut dan kudu tahu triknya. Yuk, cari tahu apa saja, sih, kelebihan sarjana yang diutamakan berbagai perusahaan!

Anti nasakom
Istilah nasakom—nilai satu koma—akrab banget di kuping para mahasiswa. Penyebabnya beragam, mulai dari masalah prestasi menurun, sering absen kelas, sampai mangkir mengumpulkan tugas. Walau kebanyakan perusahaan mencantumkan syarat IPK minimal 3, tapi nggak ada salahnya usaha lebih mendapat IPK di atas rata-rata. Jika mencantumkan nilai IPK di atas 3,5 pada CV—bahkan lulus cumlaude—siap-siap jadi incaran, deh.

Cas cis cus
Hari gini, sudah nggak zaman, deh, cuma mengandalkan kemampuan berbahasa Inggris secara pasif. Banyaknya perusahaan perusahaan asing di Indonesia, menuntut kita punya kemampuan bahasa lebih. Minimal bisa berbahasa Inggris secara aktif dan pasif, lebih baik lagi jika menguasai bahasa lain. Ambil kursus bahasa asing seperti Mandarin, Prancis, atau Jepang di sela-sela waktu kuliah. Siap bekerja di perusahaan asing.

Gaptek
Abda ke-21 identik dengan era serba digital. Berbagai alat berteknologi canggih seperti notebook jadi barang kebutuhan sehari-hari yang menunjang pekerjaan. Makanya, wajib banget, deh, menguasai berbagai aplikasi Office seperti Microsoft Word, Excel, dan Power Point berikut Internet. Contoh, jika kita mengincar profesi di media, menguasai photoshop bakal jadi nilai plus, nih!

Jurus extra skill
Nggak cuma pacaran, atau nongkrong di kafe, tapi waktu senggang wajib diisi dengan kegiatan bermanfaat, nih. Coba, deh, ikutan kursus yang menarik untuk menambah keahlian kita. Pilih yang sesuai minat atau hobi, seperti kursus fotografi, bahasa asing, atau mengasah kepercayaan diri lewat sekolah presenter. Apalagi jika kita sudah punya profesi idaman, tinggal colong start ilmunya dari sekarang, kan?

Kembangkan Bakat
Kembangkanlah bakat yang kita milikki, misalnya menulis, kembangkanlah ide ide briliant kita. Saat ini banyak wadah yang menampung ide kreatif. Bisa saja bakat kita ini akan membantu kita untuk masa depan. Karena tidak sedikit orang yang berhasil dengan mengembangkan kemampuannya.
 
Bekal pribadi
Nggak cuma ilmu teoritis, praktek langsung juga penting. Jika kita aktif berorganisasi—seperti BEM—bisa jadi nilai plus, tuh. Atau bergabung di EO (Event Organizer), bahkan aktif ikut LSM seperti WWF. Hasilnya, kita terlatih bekerja dalam team work, punya jiwa kepemimpinan, dan mampu berkomunikasi secara baik. Selain itu, kita juga memperluas pergaulan--siapa tahu ditawari pekerjaan tetap. Asyik, kan? 
 
Mampu mempergunakan waktu sebaik-baiknya 
Pada saat masih kuliah, belajarlah untuk bekerja sendiri, bekerja secara part time. pekerjaan apapun boleh yang penting halal. Di luar negeri, rata-rata mahasiswa bekerja paruh waktu seperti  menjadi waitress, pemotong rumput, penjaga perpustakaan, bekerja di mini market dan sebagainya. Sudah saatnya kita meluangkan waktu untuk belajar bekerja. Lebih bagus jika kita dapat bekerja part time di perusahaan. Biasanya banyak perusahaan yang menerima kerja part time atau mahasiswa magang. setidak-tidaknya kita punya pengalaman dan pengetahuan tentang pekerjaan dan tidak tabu terhadap dunia kerja. Jika kerja kita bagus dan mampu biasanya perusahaan akan merekrut kita untuk bekerja full time di perusahaan, dan ini bukanlah hal yang mustahil jika kita mampu memberikan yang terbaik.
 
referensi : http://www.citacinta.com/dunia.kampus
                 http://lifestyle.kompasiana.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar